DINAS KESEHATAN Kabupaten Kubu Raya

dinkes.kuburayakab.go.id- Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan.

Banyak pembahasan yang menyatakan bahwa beberapa masalah kemiskinan disebabkan oleh kurangnya kesempatan yang dimiliki mereka untuk meninggalkan kemiskinan tersebut. Segala perubahan harus dimulai dari setiap individu pribadi, termasuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi serta yang akan dihadapi dalam diri sendiri. Tidak ada salahnya jika memang mereka diberi kesempatan. Tentunya juga harus dibina dan didampingi secara simultan, baik pribadi maupun komunitas, yang terbentuk dari pribadi-pribadi tersebut.

Memaknai secara positif maka bisa bermakna banyak seperti yang maksudkan berikut.

Pertama, kita bisa mamaknainya sebagai dorongan motivasi untuk menjadikan kemiskinan hanya sebagai masa lalu. Sebagai sesuatu hal yang harus ditinggalkan dan memang mesti ditinggalkan.

Kedua, kita bisa memaknainya bahwa orang miskin sekalipun jika diberi kesempatan dan dibina dengan baik, dapat menjalankan bisnis secara profesional. Karena, bisnis (wirausaha) memang bersifat universal.

Ketiga, kita bisa memaknainya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan hidup yang berkelanjutan.

Keempat, kita bisa memaknainya bahwa para pelaku bisnis tersebut memang adalah orang miskin (dulu) dan bukan orang miskin (sekarang).

Status sebagai “orang miskin” harus tetap dilekatkan supaya sebagai pribadi tetap bisa menjadi orang yang rendah hati. Kenapa berkata demikian? Karena kita lahir pun tidak membawa apa-apa dan mati pun tidak akan membawa apa-apa. Satu-satunya hal yang membuat kita bukan orang miskin adalah kita mampu berbuat bagi diri sendiri dan orang lain (kembali fitrah), sehingga sesuai dengan iman sebagai insan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, kita akan memiliki harta yang kekal di dunia akhirat. (22/10)