You need to enable javaScript to run this app.

Kubu Raya Semakin Menanjak Melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Terus Lakukan Penurunan Angka Stunting Di Wilayahnya

  • Kamis, 12 Januari 2023
  • Promkes Kab.Kubu Raya
Kubu Raya Semakin Menanjak Melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Terus Lakukan Penurunan Angka Stunting Di Wilayahnya

dinkes.kuburayakab.go.id- Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Kesehatan terus komit menurunkan angka stunting hingga zero stunting di daerah itu.

Komitmen Pemkab Kubu Raya ini terus dibuktikan dengan penurunan angka stunting yang cukup signifikan dan menanjak dalam empat tahun terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Marijan mengatakan, angka stunting di Kubu Raya sejak tahun 2019 terus mengalami penurunan, yang mana angka stunting pada tahun 2019 sebesar 23,60 persen turun menjadi 13,40 persen pada tahun 2020, tahun 2021 stunting Kabupaten kubu raya kembali turun 5,5 persen menjadi 7,9 persen dan pada tahun 2022 turun kembali menjadi 6,83 persen.

"Berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) pada Desember 2022, jumlah balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten Kubu Raya sebesar 6,83 persen turun 1,07 persen dari tahun 2021," kata Marijan di Sungai Raya, Kamis (12/1/2023).

Marijan menuturkan, selain stunting, di akhir Desember tahun 2022, kasus angka kematian ibu (AKI) juga menurun, dari 27 kasus menjadi 9 kasus. Kemudian kasus angka kematian bayi/balita juga alami penurunan dari 54 kasus menjadi 28 kasus.

"Alhamdulillah, jumlah desa ODF juga alami peningkatan, yang mana pada tahun 2021 jumlah desa ODF belum mencapai 10 desa namun pada tahun 2022 jumlahnya meningkat menjadi 22 Desa yang sudah ODF dari 123 desa," ucapnya.

Marijan optimis dengan sistem kepong bakol (kerja sama) antar bidang dan intansi, status zero stunting bisa tercapai di tahun 2024 mendatang.

"Untuk mengejar zero stunting, tentunya bukan hanya tenaga kesehatan saja yang bekerja, namun ada peran dari desa, Disdukcapil Kubu Raya dan semua sektor agar setiap balita yang baru lahir tercukupi gizinya, terpantau kesehatan dan pertumbuhannya dengan mendatangi puskesmas, polindes maupun klinik agar bisa ditimbang, diukur panjang dan berat badan balita," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, pemerintah Kubu Raya terus mengandalkan kader posyandu sebagai garis terdepan dalam penurunan angka stunting, AKI dan AKB, karena kader posyandu ini posisinya paling dekat dengan masyarakat dan yang sehari-harinya mereka juga mengetahui kondisi ibu hamil dan bayi balita di wilayah kerjanya masing-masing,” kata Muda.

“Melihat data yang ada, kita optmis zero stunting di Kubu Raya bisa terwujud di tahun 2024 mendatang, karena kita yakin dengan digerakkannya ratusan kader posyandu ini semua ibu hamil bisa terperiksakan dan bayi balita bisa ditimbang dengan baik,” ucapnya.

Ia meyakini, stunting itu lebih banyak dipengaruhi faktor psikis, makanya jika semua bisa digerakan, peduli dan merasa diperhatikan, maka stunting di Kubu Raya akan jauh lebih turun lagi.

Muda menambahkan, berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) pada Desember 2022, jumlah balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten kubu Raya terus menurun setiap tahunnya, bahkan pada tahun 2022 angka stunting di Kubu Raya terendah di Provinsi Kalbar.

"Alhamdulillah, angka stunting di Kubu Raya sudah berada di bawah target nasional, yaitu 14 persen. Ini merupakan pencapaian yang sangat baik dan menandakan bahwa kita sudah on the track dalam upaya menuju zero stunting," ucapnya, optimis. 

 

Copyright RRI.co.id

#KubuRayaMenanjak
#DinkesKKR
#HumasDinkesKKR
#BeritaTerkini

Bagikan artikel ini:
H. Marijan S.Pd M.Kes

- Kepala Dinas Kesehatan -

Selamat datang di Website Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dengan website ini kami harapkan dapat digunakan sebagai media publikasi dan…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana tampilan portal web menurut anda?

Hasil
Pengunjung
Banner