KBRN, Kubu Raya: Rapat kerja kesehatan daerah (rakerkesda) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat tahun 2023 mengoptimalkan enam pilar transformasi kesehatan dengan mensinkronkan program dari Kementerian Kesehatan.
Rakerkesda yang mengusung tema "transformasi daerah menuju Kubu Raya sehat dan bahagia" itu diikuti seluruh kepala puskesmas di sembilan kecamatan, camat, bidan, kader posyandu, putugas kesehatan di pustu, poskesdes, Direktur RSUD Kubu Raya, Direktur RSAD Kartika Husada, Direktur RSAU, Mohammad Sutomo dan Direktur RSIA Anugerah Bunda.
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Marijan mengatakan, transformasi sistem kesehatan menjadi prioritas Kementerian Kesehatan dalam dua tahun ini. sehingga membutuhkan partisipasi dari seluruh komponen bangsa baik itu pemerintah, swasta maupun organisasi untuk bisa membantu melancarkan keenam pilar transformasi kesehatan, menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh komponen bangsa untuk menyukseskan agenda transformasi kesehatan yang saat ini tengah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.
“Adapun keenam pilar tersebut di antaranya transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan,” kata Marijan usai menghadiri rakerkesda Kubu Raya tahun 2023 di Q Hall Qubu Resort, Senin (22/5/2023) pagi.
Marijan menuturkan, rakerkesda ini merupakan bagian untuk mensinkronkan antara program kesehatan pusat dan daerah dalam upaya percepatan pelayanan kesehatan. Karena Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan enam pilar transformasi kesehatan. Yang mana pada pilar-pilar pertama ini, Kementerian Kesehatan akan melakukan revitalisasi terhadap 300 ribu posyandu yang dilengkapi dengan penguatan kader kesehatan dan pemenuhan alkes seperti USG dan alat periksa jantung.
“Selain itu, layanan posyandu juga akan dibuat lebih fokus pada upaya promotif preventif seperti skrining dan surveilans. Sasarannya juga akan diperluas bukan hanya ibu dan anak tetapi semua siklus hidup mulai dari bayi hingga lansia,” ujar Marijan.
Ia menilai, keenam pilar ini sebenarnya sudah dilakukan di Kubu Raya, seperti penggunaan USG Portable, yang mana sejak tahun 2019 Kubu Raya telah memberikan semua (20) puskesmas di 9 kecamatan USG Portable untuk mendeteksi dini kasus stunting, sedangkan regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tentang USG Portable pada tahun 2020, tentunya hal ini membuktikan Kubu Raya telah lebih dulu menggunakannya.
“Kondisi ini juga sangat sebanding dengan apa yang sering disampaikan oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yaitu ‘dari Kubu Raya untuk Indonesia’, dalam hal ini apa yang sudah dilakukan di Kubu Raya diadopsi oleh Kementerian Kesehatan,” kata Marijan menerangkan.
Ia menuturkan, dinas kesehatan saat ini memiliki dua ribu lebih tenaga kesehatan, 73 puskesmas pembantu (pustu) dan 130 pondok bersalin desa (polindes) yang tersebar di 9 kecamatan di Kubu Raya. Tentunya hal ini menjadi kekuatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Kubu Raya.
“Melalui visi dan misi Bupati Kubu Raya yaitu salah satunya mewujudkan Kubu Raya bahagia yaitu peningkatan derajad kesehatan masyarakat berupa pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan di rumah sakit Kubu Raya bagi seluruh masyarakat Kubu Raya. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan karena tidak memiliki biaya,” ucap Marijan.
Di tempat yang sama Muda Mahendrawan mengatakan, melalui rakerkesda ini, Kubu Raya terus memaksimalkan teknologi yang ada saat sekarang dengan mengimbau semua desa untuk membeli USG Portable. Karena USG portable ini ke depannya tidak hanya digunakan di puskesmas saja, melainkan juga di desa sudah bisa menggunakan alat ini untuk pelayanan kesehatan di desa-desa.
“Karena kalau di puskesmas itu tentu jaraknya ada yang jauh dan akan menimbulkan kekhawatiran, tapi kalau di desa sudah ada USG Portable, maka pelayanan kesehatan akan lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga peran kader-kader posyandu, bidan dan perawatnya akan jauh lebih maksimal,” kata Muda.
Muda menjelaskan, Dinas Kesehatan Kubu Raya akan terus berupaya menjawab tantangan kebutuhan akan pelayaan kesehatan bagi masyarakat Kubu Raya melalui peningkatan anggaran kesehatan, sarana dan prasarana serta peningkatan kapasitas SDM kesehatan melalui pendidikan maupun pelatihan.
“Saya mengapresiasi peran seluruh insan kesehatan di Kabupaten Kubu Raya atas dedikasinya dalam melayanani kepada masyarakat sebagai wujud tugas dan tangung jawab kita sebagai petugas kesehatan. Jika saya lihat pengabdian para tenaga kesehatan selama ini untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat benar-benar menjadi panggilan nurani. Untuk itu saya meminta kepada seluruh tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan”, kata Muda, menegaskan.