You need to enable javaScript to run this app.

KEPONG BAKUL Penurunan Stunting Kabupaten Kubu Raya

KEPONG BAKUL Penurunan Stunting Kabupaten Kubu Raya

dinkes.kuburayakab.go.id- Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Bidang Farmasi, Promosi dan Sarana Kesehatan Khususnya Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan kegiatan baru dengan tujuan penyebaran informasi kesehatan yang di kenal dengan nama Podcast DinKes KKR, kegiatan ini disiarkan secara LIVE dari Platform Digital Promkes KKR.

Menjadi nara sumber pada Podcast Dinkes KKR Selasa, 20 April 2021 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat  Dinkes KKR Bapak Wan Iwansyah,S.Pd.,SKM.,MAP bersama Podcaster Evi Hestin Khalishah,SKM.,MKM. Topik yang di sampaikan adalah "Kepong Bakul Penurunan Stunting Kabupaten Kubu Raya". Pemilihan topik dalam siaran ini di tentukan berdasarkan pada pesan masuk yang di kirimkan pada Platform Digital Promkes KKR.

Pak wan menuturkan, Kepong Bakul adalah sebuah ungkapan yang digunakan Bupati Kubu Raya dengan maksud menyelesaikan suatu masalah dari sektor manapun dengan cara bersama-sama. Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya dibantu Pemerintah Kabupaten Kubu Raya fokus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan kasus Stunting ini. Hasilnya, jumlah stunting yang cukup tinggi pada kurun 2015-2017 bahkan mencapai 25,6 persen di 2018, berhasil ditekan hingga menjadi 13 persen pada akhir November 2020. Pencapaian itu melebihi target nasional dan Kubu Raya yang sebesar 14 persen pada 2024. Kabid Kesmas ini juga mengatakan kondisi stunting atau kekurangan gizi kronis pada periode awal pertumbuhan dan perkembangan anak kini telah menjadi isu nasional. 

Upaya penanganan stunting di Kubu Raya dimulai dengan membuat sejumlah regulasi. Di antaranya peraturan Bupati tentang gerakan pencegahan stunting di Kabupaten Kubu Raya. Di mana di dalamnya secara Kepong Bakul keterlibatan masyarakat, posyandu, dan puskesmas di dalam penanganan stunting. Upaya penguatan pada sistem pendataan ibu hamil secara cepat, efektif, dan lengkap juga dilakukan. Data tersebut mencakup risiko kehamilan dan hasil pemeriksaan yang termonitor dengan tersentral di Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya. Kesemua itu, menurut Kabid Kesmas ini, efektif untuk menggerakkan partisipasi seluruh elemen terkait di desa.  “Jadi strateginya, stunting ini kan butuh partisipasi. Kalau kita tidak bergerak, berarti terjadi pembiaran karena harusnya bisa dicegah dengan cara yang komprehensif, terukur, dan sistematis,” tuturnya. 

Kemudian pada 2019, dilakukan langkah inovasi dengan program proaktif Selasa-Jumat (Salju) Terpadu. Pada program pelayanan jemput bola ini, di hari Selasa dilakukan pelayanan kesehatan keluarga seperti pemeriksaan ibu hamil, balita, imunisasi, pemberian vitamin, KB, kandungan, dan persalinan. Adapun di hari Jumat diberikan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit menular dan tidak menular. Dalam program Salju Terpadu para petugas kesehatanlah yang aktif mendatangi kediaman warga.

“Pemerintah  Kabupaten Kubu Raya juga membuat regulasi berupa pembebasan dari seluruh biaya di seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan masyarakat lainnya. Ini penting untuk membuat masyarakat rajin memeriksakan kesehatannya termasuk bagi ibu hamil,” tambahnya. (20/4/2021) 

*Lebih lengkap silahkan kunjungi channel youtube Promkes KKR untuk melihat lebih jelas https://youtu.be/19GgS5pBi84

Bagikan artikel ini:
H. Marijan S.Pd M.Kes

- Kepala Dinas Kesehatan -

Selamat datang di Website Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dengan website ini kami harapkan dapat digunakan sebagai media publikasi dan…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana tampilan portal web menurut anda?

Hasil
Pengunjung
Banner