You need to enable javaScript to run this app.

7 Mei Hari Asma Sedunia, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

7 Mei Hari Asma Sedunia, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

https://dinkes.kuburayakab.go.id/- Setiap tanggal 7 Mei di peringatan global Hari Asma Sedunia atau World Asthma Day. Sampai saat ini, asma belum bisa disembuhkan. Namun dengan pengobatan yang tepat, asma dapat dikendalikan dan memungkinkan penderitanya untuk bisa menjalankan aktivitas secara normal.

Tahun ini mengangkat tema Asthma Education Empowers yang berarti pentingnya pengetahuan terkait peyakit asma .

Hari Asma Sedunia diselenggarakan oleh Global Initiative for Asthma (GINA), sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1993 yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran penyakit asma di seluruh dunia

Penyakit  Asma adalah penyakit kronis saluran napas yang ditandai dengan gejala-gejala akibat penyempitan saluran pernapasan. Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui.  Para peneliti menemukan beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma. 

Gejala-gejala karakteristik asma, antara lain : mengi (nafas berbunyi), sesak nafas, batuk dan dada terasa berat. Gejala-gejala tersebut juga mempunyai ciri khas karena adanya faktor pencetus, berulang atau hilang timbul. Asma dapat memburuk pada malam hari dan/atau dini hari, dapat reda spontan dengan atau tanpa pengobatan.

Faktor pencetus tiap individu tidak selalu sama. Beberapa faktor pencetus timbulnya asma antara lain : infeksi virus (flu), aktivitas fisik, pajanan alergen (bulu binatang, debu pada bantal dan kasur), perubahan cuaca, makanan/minuman tertentu, emosi, serta iritan seperti asap rokok atau bau yang menyengat.


Pengobatan Penyakit Asma


Meskipun belum ditemukan obat yang efektif, namun penyakit asma dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat didukung gaya hidup yang baik. Kunci utama penanganan asma terdapat pada pemahaman kondisi dan mengetahui faktor pemicunya.

Pengobatan asma bertujuan mengurangi gejala yang muncul, mencegah munculnya serangan asma, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Dilansir dari laman Kemenkes, ada beberapa pendekatan pengobatan asma sebagai berikut.

1. Inhaler pengendali
Inhaler pengendali bertujuan mengendalikan gejala asma dalam jangka panjang. Misalnya, inhaler kortikosteroid yang membantu mengurangi peradangan saluran napas dan inhaler bronkodilator yang membantu melebarkan saluran napas.

2. Inhaler Penderitaan Akut
Inhaler penderitaan akut atau yang disebut inhaler rescue digunakan selama serangan asma melanda dengan membantu meredakan gejala dengan cepat. Inhaler tersebut memiliki kandungan bronkodilator yang berfungsi melebarkan saluran napas dengan cepat.

3. Obat-obatan Tambahan
Dokter yang menangani penyakit asma dapat meresepkan obat tambahan seperti antihistamin atau obat antiinflamasi untuk mengontrol gejala alergi yang memicu munculnya serangan asma.

4. Manajemen Lingkungan
Penderita asma perlu menghindari pemicu asma seperti alergen atau iritan lingkungan. Manajemen lingkungan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah dari debu atau bulu binatang, mengontrol kelembaban, menghindari asap rokok, dan menggunakan alat penjernih udara jika dibutuhkan.

5. Mengubah Pola Hidup
Untuk mengontrol gejala asma, penderita perlu mengubah pola dan gaya hidup menjadi lebih baik. Seperti olahraga secara teratur, menjaga berat badan agar tetap ideal, serta mengelola stres dengan baik.

6. Mengikuti Instruksi Dokter
Selain mengetahui beberapa pengobatan di atas, penderita juga harus mengikuti instruksi dokter atau tim medis dengan menjaga komunikasi yang baik agar pengelolaan asma semakin efektif.

Editor : Promkes KKR

 

Bagikan artikel ini:
H. Marijan S.Pd M.Kes

- Kepala Dinas Kesehatan -

Selamat datang di Website Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dengan website ini kami harapkan dapat digunakan sebagai media publikasi dan…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana tampilan portal web menurut anda?

Hasil
Pengunjung
Banner