You need to enable javaScript to run this app.

Hari Malaria Sedunia 25 April 2024

Hari Malaria Sedunia 25 April 2024

Tentang Penyakit Malaria

Menurut situs WHO, malaria adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

Gejala pertama malaria biasanya dimulai dalam 10-15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi, mulai dari demam, sakit kepala, dan menggigil. WHO mengatakan jika malaria Plasmodium falciparum tidak diobati dalam waktu 24 jam, infeksinya dikhawatirkan dapat berkembang menjadi penyakit parah dan kematian.

Adapun menurut situs Kementerian Kesehatan (Kemkes), parasit penyebab penyakit malaria masuk ke dalam tubuh manusia, kemudian menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah. Penyakit ini banyak dijumpai di daerah tropis.

Tema Hari Malaria Sedunia 2024

Dikutip dari situs WHO, peringatan Hari Malaria Sedunia 2024 mengusung tema "Accelerating the fight against malaria for a more equitable world" atau "Mempercepat perang melawan malaria untuk dunia yang lebih adil".

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan dalam mengurangi malaria terhenti. Masyarakat yang paling rentan penyakit malaria mencakup perempuan hamil, bayi, anak di bawah usia 5 tahun, pengungsi, migran, pengungsi internal, hingga Masyarakat Adat.

WHO mencatat, pada tahun 2022, wilayah Afrika menyumbang angka 94% kasus dan 95% kematian akibat malaria. Penduduk pedesaan di wilayah Afrika yang hidup dalam kemiskinan dan kurangnya akses terhadap pendidikan adalah kelompok yang paling terkena dampaknya.

Pada Hari Malaria Sedunia 2024, WHO bergabung mitra lainnya dalam menyoroti berbagai hambatan dalam respons terhadap penyakit malaria di seluruh dunia serta langkah-langkah nyata untuk mengatasinya.

Pada tahun 2022, diperkirakan 4 dari 5 kematian terkait malaria di Wilayah Afrika terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Ketimpangan dalam akses terhadap pendidikan dan sumber daya keuangan semakin memperburuk keadaan.

Selain itu, kehamilan juga mengurangi kekebalan seorang wanita terhadap malaria, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi dan meningkatkan risiko penyakit parah dan kematian. Jika tidak diobati, malaria pada kehamilan dapat menyebabkan anemia berat, kematian ibu, lahir mati, kelahiran prematur, dan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Perubahan iklim dan keadaan darurat kemanusiaan, termasuk bencana alam dan konflik di negara-negara endemis malaria, menyebabkan masyarakat mengungsi dan menjadikan mereka rentan terhadap penyakit ini. Kelompok ini dan kelompok berisiko lainnya masih belum mendapatkan layanan yang mereka perlukan untuk mencegah, mendeteksi dan mengobati malaria, sehingga menghambat kemajuan dalam mencapai visi dunia bebas malaria.

Berikut beberapa pesan utama yang ingin disampaikan dalam Hari Malaria Sedunia 2024.

1.Mengakhiri diskriminasi dan stigma terhadap penyakit malaria dan pengidapnya

2.Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan

3.Mendekatkan layanan kesehatan dengan tempat masyarakat tinggal dan bekerja melalui layanan kesehatan primer

4.Mengatasi faktor-faktor yang meningkatkan risiko malaria.

 

Bagikan artikel ini:
H. Marijan S.Pd M.Kes

- Kepala Dinas Kesehatan -

Selamat datang di Website Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dengan website ini kami harapkan dapat digunakan sebagai media publikasi dan…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana tampilan portal web menurut anda?

Hasil
Pengunjung
Banner