You need to enable javaScript to run this app.

WASPADA STUNTING, Mari Selamatkan Generasi Muda

WASPADA STUNTING, Mari Selamatkan Generasi Muda

Dinkes.kuburayakab.go.id-Sahabat Sehat Kubu Raya, taukah kamu?

Apa dampak dari stunting itu sendiri, berikut beberapa penjelasannya :

1. Gangguan Kognitif

Stunting sering dikaitkan dengan penurunan IQ pada usia sekolah.Hal ini membuktikan bahwa stunting juga dapat memengaruhi perkembangan otak anak, selain perkembangan fisiknya.

2. Mengalami Kesulitan Belajar

Tingkat fokus anak juga dapat terpengaruh karena mengidap stunting. Pasalnya, anak-anak yang stunting akan mengalami kesulitan berkonsentrasi, yang membuat mereka kesulitan belajar. 

3. Rentan Mengalami Penyakit Menular

Salah satu dampak stunting terhadap kesehatan anak adalah membuat anak lebih rentan terhadap penyakit tidak menular saat dewasa nanti. Penyakit tidak menular tersebut antara lain obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi.

4. Imunitas Lebih Rendah

Kekebalan yang menurun terkait dengan malnutrisi yang terjadi pada stunting. Asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, sehingga membuat anak lebih rentan terhadap mengidap penyakit berulang yang sama. 

5. Hilangnya Produktivitas

Saat anak beranjak dewasa, stunting juga dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja di tempat kerja. Orang dewasa dengan riwayat stunting terbukti kurang produktif di tempat kerja, yang pada akhirnya memengaruhi pendapatan mereka.

Lalu, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Pemenuhan protein hewani pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita harus terus mendapatkan perhatian karena merupakan faktor pertama cara untuk mencegah stunting. Pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

Selain pemenuhan protein hewani, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir potensi stunting pada anak, dianataranya adalah sebagai berikut :

1. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan

2. Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala

3. Mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD)

4. Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan

Dengan melakukan berbagai cara mencegah stunting pada anak diatas, diharapkan mampu meminimalisir potensi stunting pada anak-anak di Indonesia.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari para petugas kesehatan.

 

AYO POSYANDU

Cegah Stunting,Sebelum Genting !!!

 

Editor : Yulisha

Penulis : Diana Pangestiti

Bagikan artikel ini:
H. Marijan S.Pd M.Kes

- Kepala Dinas Kesehatan -

Selamat datang di Website Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dengan website ini kami harapkan dapat digunakan sebagai media publikasi dan…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana tampilan portal web menurut anda?

Hasil
Pengunjung
Banner